Di rengkah jantungku
Kau berucap:
Mundurlah !!
Mundurlah !!
Sebelum Segalanya menjadi arang
Tak ada lagi yang perlu kita kenang
Padahal engkau juga yang
Membuhul bara
Hingga panasnya membakar ubun-ubun kepala
Dan dada
Tak ada petir, juga mendung
Tiba-tiba secawan cukak kau siramkan
Tepat di batinku
Sekejab jantungku membiru
Sebelum genap satu minggu
Kita saling membisikkan rindu
Di telinga musim yang dingin
Malang, 2 januari 2008
Iklan
Januari 8, 2008 at 9:42 am
begitulah hidup ini, tak ada habisnya memberi kita inspirasi untuk menulis puisi…
Januari 9, 2008 at 12:09 am
Nyambung gak ya???
Lam kenal Om…*salaman*